Cinta monyet, kenapa waktu zaman SD di bilang cinta monyet? kenapa nggak di bilang cinta kancil atau apa lah... kenapa harus monyet?
satu hal yang gue sadari, dulu gue nggak peduli bisa bahasa inggris atau nggak, gak peduli reaksi dia bagaimana, gak peduli rambut gatel atau bau badan jadi kayak bunga kuburan. Hanya satu yang gue peduli, gue dapet perhatian orang tang gue suka.
Mungkin orang dewasa melihat ini bodoh, seperti monyet. Tapi gue rasa itu adalah problem yang ada di orang dewasa. Problemnya, orang dewasa nggak lagi kayak anak kecil. Untuk cinta sama orang aja, harus melalui banyak pertimbangan seperti Agama harus yang sama, harus punya kerjaan tetap, harus bisa ngebikin nyaman, harus bisa deket dengan orang tua dan masih banyak lagi.
kemana gaya cinta-cintaan zaman SD dulu?
kemana sikap masa bodoh dan hanya pentingin satu, Saya Suka Sama Dia.
hmm kalau begitu, orang dewasa bisa disebut sebagai gaya cinta yang lebih primitif dari cinta monyet, dong?
mungkin, itu seharusnya disebut Cinta Brontosaurus.
~ Raditya Dika
0 komentar:
Posting Komentar