Rabu, 26 Agustus 2015

Jembatan ini tertuju padamu.

Mengitari sungai yang air nya tak pernah tenang. Aku, kodok yang melihat dari kejauhan, sesosok wanita, aku tak pernah tau apa yang dia kerjakan di seberang sungai ini.

Entah apa yang dia lakukan dengan kayu-kayu yang telah di tebangnya. Dia memotong kayu menjadi persegi, kadang kayu itu dibuat seperti balok.

Aku melihat dia melambai tangannya, dan mengucapkan sesuatu kalimat, namun aku tak mampu mendengarnya karena begitu deras air sungai ini mengalir.

Aku terus mencari jalan agar aku dapat berpindah di sebrang sungai. Aku tak peduli apa yang wanita itu bicarakan.

Sesekali aku memperhatikannya. Dia mulai membangun sebuah jembatan. Walau panas, hujan, dia tak pernah lelah. Sedangkan aku hanya melihat nya dari jauh.

Hamparan sungai yang panjang dan dalam tak menyulutkan niat nya untuk membangun jembatan. Setelah malam tiba, aku merasa mengantuk, aku lihat dia juga akan beristirahat, lagi-lagi dia berucap, lagi-lagi aku tak tau apa yang di ucapkannya, dan lagi-lagi tak peduli dengan ucapannya.

Setelah pagi menjelang, aku kaget ketika melihat disampingku, ada sosok gadis yang kemarin aku lihat membangun jembatan, aku melihat ke arah sungai, jembatan itu begitu sempurna.

Dia, mengucapkan sebuah kalimat, lagi-lagi aku tak mengerti apa yang dia ucapkan. Lalu dia menarik tangan ku untuk mengikutinya.

Aku dan dia melewati sungai diatas jembatan ini. Aku selalu memahami apa yang dia ucapkan, namun aku tak mengerti tentang itu.

Sesampai di sebrang, aku baru dapat mendengarkannya, dia berucap, "kamu tak usah kawatir, aku akan menemanimu, Jembatan ini untukmu, jembatan ini tertuju padamu" Lalu dia pergi meninggalkan ku ntah kemana.

Aku berusaha mencarinya disetiap sudut sungai yang aku lalui. Tidak, aku tidak dapat menemukannya...

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com